Taman Fuji untukmu
Taman Fuji untukmu
Tut.....tut.....tut...... suara kereta terdengar keras
.Udara sejuk disertai keramaian menyambutku. Suasana kota Bandung memang beda
dengan Jogja. Aku segera keluar dari dalam stasiun menuju parkiran karena
kakakku sudah menunggu . Saat sedang berjalan . Tiba-tiba seorang gadis cantik
menabrakku.
“
Aduh , maaf-maaf . Aku buru-buru .”Barang-barang yang dia bawa semuanya jatuh.
“
Tidak apa-apa kok , sini biar aku bantu .” Aku membantunya mengambil barangnya
yang jatuh.
“
O ya , boleh kenalan ? Namaku Muhammad Rifai, panggil saja Fai. Dari Jogja
salam kenal,” sambil mengulurkan tanganku untuk mengajak salaman.
“Aku Shania salam kenal,” dengan menjawab
uluran tanganku .
“ Memang dari mana ? “ tanyaku .
“ Habis liburan di rumah nenek di Solo
,”jawabnya .
“
Lalu kenapa buru-buru , bukannya habis liburan itu harusnya bahagia dan santai
?”tanyaku lagi.
“ Habisnya udah kangen mau pulang dan juga
lagi nyari temen aku yang dari tadi ke toilet ngak kembali .” jawabnya.
“
Coba aku tebak , rumahnya di Bandung kan ? “ tebakku.
“ Ya iyalah , memangnya di mana lagi jauh-jauh
ke Bandung , kalau bukan disini rumahnya . Kamu sendiri mau kemana?” Shania
balik tanya.
“
Kalau aku sih mau ke rumah kakakku ,jadi critanya aku pindah ke rumah kakakku
gitu deh .”
“
Jadi kamu diusir gitu sama ortumu ? “ ledek Shania .
“ Ya enggak lah , aku kan anak yang berbakti
sama orang tua masa diusir ,”jawabku menyangkal pernyataannya.
“
Terus ?”
“
Sebagai cowok yang akan beranjak dewasa mencari pengalaman suatu yang penting ,
jadi ya hanya mencari pengalaman saja .”
Saat sedang asik ngobrol , ada seorang cewek datang
menghampiri kami. Dia membawa tas yang terlihat cukup besar dan berat . Dia
lalu menyapa Shania dengan wajah terlihat agak kesal .
“
Hey Shan kamu ini kemana saja sih dari tadi ? , aku bingung nyari kamu dari
tadi .”
“ Bukannya kamu yang kemana aja ?! , aku juga
bingung nyari kamu . Kamu sih lama di toilet .”
“ Ya udah deh kita sama-sama salah .”
“
Iya , o ya ini aku kenalin temen baru aku Fai .” Shania menunjukku.
“ Namaku Rifai , panggil saja Fai . Salam
kenal .” Aku mengajaknya salaman .
“ Aku Beby , salam kenal .”Dia menjawab
ajakanku.
“ Ya udah. Ayo cepat pulang . Katanya
buru-buru .”Beby mengajak Shania segera pergi.
“ Iyaaa.... ,ayo cepat. Kalau gitu sampai
jumpa ya, Fai”
Shania segera pergi bersama temannya Beby . Disertai
lambaian tangan . Apa yang sebaiknya aku lakukan , selain hanya bisa melambaikan tanganku .
Aku baru ingat karena keasyikkan ngobrol jadi lupa kalau kakakku sudah menunggu
. Dengan segera aku tarik tas yang aku letakkan dilantai . 3 ! ,2 ! ,1! , yo .
Aku segera berlari . Sampai di parkiran, kakakku sudah menunggu bersama istri
dan anaknya . Aku memberi salam dan mencium tangannya . Dia hanya berkata
sedikit . Lalu mengajakku pergi ke rumahnya dengan mobilnya . Aku bener-bener
lelah , jadi saat di dalam mobil aku langsung tidur deh.
###
Aku , sebagai pendatang baru dan juga masih berstatus
pelajar SMA . Hal yang pertama aku cari tentu sekolah . Jadi pagi-pagi aku
diantar kakakku mendaftar di salah satu SMA di Bandung . Dengan pakaian OSIS
aku diantar salah satu guru BK menuju kelasku. Aku lalu masuk untuk
memperkenalkan diri pada teman baruku di kelas ini . Aku berdiri didepan kelas
lalu memandang semua teman kelasku . Setelah melihat , aku jadi grogi . Bukan
karna takut dengan mereka , tapi karna aku kaget yang akhirnya membuatku grogi
. Aku kaget karena melihat cewek yang saat di stasiun aku temui , yaitu Shania
. Ternyata Shania satu kelas denganku bahkan Beby juga . Walau agak grogi tapi
aku tetap memperkenalkan diriku dengan baik , bahkan di akhir perkenalanku .
Aku mengakhirinya dengan bahasa Jepang dan Jawa. Matur nuwun , ありがとうございます (
Arigatougozaimasu ). Lalu aku dipersilahkan
duduk oleh guru yang mengajar . Dan segera menyesuaikan diri dengan materi
pelajaran . Untuk langsung mengikuti KBM.
Saat jam istirahat , aku berjalan menghampirinya .
Hanya sekedar memastikan , apakah benar dia gadis waktu itu . Dia sedang duduk
di teras depan kelas . Bersama temannya , tentu juga bersama sahabatnya Beby .
“Hai
, bukannya kamu yang waktu di stasiun menabrak aku itu , Shania kan ?” tanyaku
padanya.
“ Kamu Fai yang waktu itu kan ? Iya aku Shania
.”jawabnya dengan senyumannya yang memikat hati .
“ Aku ngak nyangka lho , kita akan satu
sekolah apalagi satu kelas .” kataku dengan ekspresi senang .
“
Iya aku , juga tidak nyangka kita akan ketemu lagi . Apalagi jadi teman satu
kelas.”tambah Beby .
“
Kamu Beby kan ? kalian ini selalu bersama terus . Sudah seperti sahabat
kepompong .” ocehku sambil melihat Shania dan Beby .
“
Sudah jelaskan ! ” kata mereka berdua bersamaan sambil memeluk satu sama lain .
“ Kalau gitu kita jadi teman ya .” kataku
sambil tersenyum .
“ Itu sudah jelaskan... , kamu itu lucu dan
aneh deh .” kata Shania sambil sedikit tertawa .
Hari demi hari , kami sudah lewati . Tak sadar ternyata sudah
lama juga kami berteman . Setelah sekian lama aku dan Shania berteman . Mulai ada perasaan aneh , menjalar ke
pikiranku dan hatiku. Entah perasaan apa ini aku tak peduli . Tapi yang jelas
aku sangat bahagia bersamanya . Hari ini juga sama , Shania mengajakku membeli
buku tentang teknologi pertanian . Dia kan ingin jadi sarjana pertanian setelah
lulus SMA . Itu juga yang membuatku ingin melanjutkan pendidikan di Fakultas
Pertanian dan menjadi sarjana pertanian seperti dia . Aku menunggunya di
gerbang sekolah . Saat aku melihat dia datang bersama Beby , yang pertama kali
aku lihat adalah senyumannya yang membuat hati siapa saja akan terbang . Dia
langsung mengajakku pergi ke toko buku . Begitu sampai dia langsung mencari
buku yang dia cari . Sambil menunggu aku melihat-lihat buku , siapa tahu ada
buku bagus .
“Aku
ke sana dulu ya Fai .” Sambil menarik tangan Beby .
“ Iya .... .”
Lalu setelah menunggu agak lama ,dia sudah dapat apa
yang dia cari . Dan dia mengajak pulang . Beby pun juga terlihat lelah menuruti
keinginan temannya itu .
“
Ayo pulang ! “ ajak Shania .
”Sudah
selesai ? “tanyaku .
“Iya
.”
“
Iya , ayo cepat pulang Fai !”tambah Beby.
“
Ya udah deh , ayo “
Beginilah hari – hari kami lalui . Penuh canda tawa ,
dan tangisan saat sedih. Tapi jika ada yang sedih , maka yang lain selalu
menghibur . Itulah persahabatan kami. Ada hariku berjalan berdua dengan
Shania . Terasa seperti sepasang kekasih
suatu saat dalam mimpi . Dan mulai aku sadari kalau perasaanku ini , kepada
Shania beda dengan perasaanku pada orang lain . Saat kita saling bicara ,
bersepeda bersama , juga mengerjakan tugas bersama . Rasanya tenang banget
bersama kamu . Dan aku tahu kalau aku jatuh cinta pada Shania .
Itu membuatku ingin mendapatkan jawaban atas
perasaanku darinya , tapi karena kami adalah sahabat jadi aku tidak bisa
melakukannya sendiri . Jadi aku minta bantuan dari Beby , temanku dan juga
sahabat Shania . Saat sedang berjalan pulang aku menghentikan Beby .
“
Beby ,aku ingin ngomong sebentar denganmu.”Beby berhenti di depan gerbang
sekolah .
“
Emangnya ada apa sih ? “tanyanya padaku .
“
Begini , aku mau ngaku padamu kalau.......ehm ,aku suka sama Shania .”dengan
sedikit grogi aku menjawab .
“
Hah , apa !? kamu suka sama Shania !?” sontak dia terkejut .
Beby terdiam sebentar , entah apa yang dia pikirkan .
Aku sendiri juga tak tahu. Aku pun juga terdiam , menunggu reaksi Beby berikutnya
. Dan aku mencoba berbicara lagi .
“
Beby . Jadi aku ingin minta bantuanmu .Aku ingin menembak Shania .Tapi kan kau
tahu , kita sahabat jadi aku bingung .”Aku berkata dengan suara pelan dan agak
terputus-putus .
“
Jadi kamu suka Shania ? “ respon Beby .
“
I ya , aku suka sama Shania . Jadi aku minta bantuanmu , please !” mohonku pada
Beby .
“Jika
kamu memang serius suka pada Shania , aku mau membantumu !”Beby menatapku denga
muka yang aneh , seperti sedang sedih .
“
Iya , aku serius bener-bener suka sama Shania !”aku menyakinkan Beby .
”
O ke . Aku mau membantumu , Jika memang begitu .”
Beby akhirnya mau membantuku .Entah apa yang
membuatnya mau , apa karna kita teman ? . Entahlah aku tak tahu .Tapi yang jelas aku senang sekali . Sejak hari ini Beby
selalu memberi saran serta membantuku ,
untuk dapat jalan berdua dengan Shania . Beby juga memberi tahu aku , jika
Shania membicarakanku . Saat ulang tahun Shania pun , Beby membantuku membeli
hadiah untuk Shania . Dia juga memberi tahu aku tipe pria yang disukai Shania .
Makanya aku berusaha untuk bisa seperti itu . Aku dan Shania jadi lebih sering
bersama, dengan semakin dekatnya kami mejadi jembatan perasaanku pada Shania .
Dengan begini aku jadi yakin untuk menembak Shania . Dengan semakin dekatnya
aku dengan Shania . Tanpa aku sadari , aku pun juga semakin dekat dengan Beby .
Lebih dari yang sebelumnya . Aku baru sadar kalau Beby itu sangat baik . Tapi
sudahlah kami hanya sahabat saja , aku kan mau menembak Shania .
Saat
pulang sekolah Beby akhirnya cerita
padaku tentang perasaan Shania pada ku . Ini sudah aku tunggu-tunggu , karena
selama ini Beby belum pernah cerita soal itu .
”
Fai , aku mau bicara. Setelah beberapa kali aku tanya soal kamu . Akhirnya ada
sedikit tanda , mungkin Shania juga suka sama kamu . Jadi sekarang waktu yang
tepat untuk mengungkapkan perasaanmu .”
“Jika memang ada sinyal kalau Shania suka sama
aku , itu sudah cukup meyakinkanku .”Aku menatap Beby dengan yakin .
“ Jika kamu sudah siap , bagaimana kalau besok
saja kamu menembak Shania . Besok kan hari pertama kita bertemu saat di Stasiun
.“ Beby memberiku saran .
“
Jadi besok hari pertama kita bertemu di Stasiun ?!. Aku sendiri tidak ingat .”
“ I ya besok , bagaimana ? “
“ Oke besok ya! , dimana kira-kira tempat yang
bagus ?”aku bertanya pada Beby .
“ Gimana kalau di cafe 48 deket stasiun itu
loh....”
“
Jadi karena di tempat kenangan terlalu banyak orang-orang , kamu memilih tempat
di dekatnya . Oke , sore ya setelah ashar ! “
“
O ke. “ Beby menatapku dengan raut wajah berlinang-linang , entah sedih atau
bahagia .
Dan di sore yang aku tunggu , di cafe 48 yang asri
dengan bunga-bunga yang bermekaran . Sungguh tempat yang romantis . Akhirnya
aku sampai di sana . Dengan membawa mawar berwarna merah , bunga kesukaan
Shania . Aku segera berjalan menuju tempatnya . Beby sudah memberiku tanda
dengan mengirim sms ke aku . Bahwa mereka sudah duduk ditempat yang mereka
pesan . Beby menyuruhku segera kesana . Dia juga bilang , dia akan pura-pura ke
toilet agar kami hanya berdua .
“ Fai
cepat kesini , aku akan pura – pura pergi ke toilet .”isi sms Beby .
Aku menjawab ,”O Ke , aku segera kesana .”
~~~ ( Di sisi lain )~~~
Setelah
Beby mengirim sms ke aku . Dia berkata pada Shania .
“Shan
katanya kamu sedang menunggu teman cowok spesial ya ? emang siapa sih ?”
“Ada
deh kamu nanti bakal tahu kok . Yang jelas dia itu cowok yang aku sukai.” Shania
membuat beby jadi penasaran .
“
Oke deh kalau kamu tidak memberi tahu aku . Kalau begitu aku mau ke toilet sebentar ya .”
“
Iya , jangan lama-lama ya !” Shania berpesan pada Beby
Beby lalu pergi meninggalkan Shania sendirian . Lalu ada seorang cowok
datang menghampirinya . Mereka terlihat sangat akrab seperti teman lama bahkan
mungkin lebih . Laki-laki itu memeluk Shania duduk lalu duduk . Mereka ngobrol dengan sangat asyik seperti sudah
lama tidak ketemu .
“Shan
sudah lama tidak ketemu , ngomong-ngomong kamu masih sayang dengan aku ngak ? “
cowok itu membuka pembicaraan .
“
Tentu saja masih banget dong , kamu kan
satu-satunya kekasihku .“ Shania menatapnya dengan tatapan yang menyakinkan .
“
Masa sih ? , aku tidak yakin deh .”
“
Bener kok serius , sejak kecil kita
selalu bersama. Waktu SMP kamu menembakku aku pun langsung menerimamu . Dan
waktu kamu meninggalkanku ke Jepang kita kan sudah janji selalu setia selamanya
, aku juga tulus melepasmu pergi dengan membawa perasaanku. Sampai aku harus
pindah ke Bandung , aku tetap sangat menyayangimu .” Shania bercerita panjang
lebar .
“
Shan , sepertinya aku cowok yang sangat beruntung deh . Punya kekasih yang
sangat setia . Walau kita jauh , tapi perasaan kita tetap sama seperti dulu .”
Cowok itu menanggapi cerita Shania .
~~~( Kembali ke cerita awal )~~~
Aku dengan sangat bahagia sudah tidak sabar
menghampiri Shania . Tapi tiba-tiba hal yang mengejutkan ada dihadapanku . Aku
melihat Shania bersama seorang cowok . Seketika ku buang bunganya di tempat
sampah . Tidak biasanya Shania bersama cowok selain aku . Dia kan orangnya
sulit bergaul dengan cowok . Tapi dihadapan mataku dia sangat dekat , bahkan
lebih dari kedekatannya denganku . “Apa
mungkin dia ini cowoknya Shania “ batinku . Rasanya seperti ada sesuatu
yang hancur , yang menyesakkan dada . Sampai aku tidak bisa bernafas . Tapi aku
kuatkan diri untuk menghampiri Shania . Siapa tahu cowok itu saudaranya .
“
Hai Shan, sudah lama nunggu . Beby dimana ? “ Aku menyela pembicaraan mereka.
“
Hai Fai , Beby ke kamar kecil . O ya kenalkan ini pacarku , namanya Wota.“
“Apa!?
Dia pacarmu , kamu tidak pernah cerita soal itu.“
Aku sangat terkejut . Apa yang aku pikirkan ternyata
benar , Rasanya hatiku hancur . Bahkan untuk bernafas saja sulit . Rasanya
untuk berdiri saja seperti akan jatuh ke lantai berduri . Tapi aku harus tetap
menguatkan hatiku , Shaniakan sahabat baikku . Jadi kalau dia bahagia aku juga
harus ikut bahagia . Apalagi aku kan menyukainya , jadi cukup melihat dia
bahagia dan tersenyum itu sudah cukup . Sekuat tenaga ku tutupi perasaan ini .
Perasaan suka dan sedih . Aku tidak mau merusak persahabatan kami , denga membuatnya
kaget karena aku menyukainya. Juga merusak hubungan Shania dengan Wota .
Shania
meneruskan bicaranya, menjawab pertanyaanku
“ Aku memang sengaja merahasiakannya , sebagai kejutan gitu “ Shania
tersenyum bahagia .
”
Sejak kapan !? Bagaimana mungkin aku dan Beby tidak tahu soal ini . Walaupun
kamu rahasiakan , kami akan tahu jika kau dekat dengan cowok” Aku bertanya ,
dengan ucapan yang agak tidak jelas dengan perasaan kacau .
“
Jelas saja kalian tidak tahu , cause kami berdua sudah pacaran sejak SMP . Itu
sebelum aku pindah ke Bandung .” jawab Shania dengan jelas .
“
Berarti , Wota itu orang Solo kan ? . Lalu saat Beby dan kamu ke Solo ,
seharusnya dia tahu ! “ tanyaku dengan penuh keingintahuan .
“
Mana mungkin dia tahu , Wota kan pergi ke Jepang cause hisfamily pindah ke
Jepang . Ayahnya kan bekerja di sana . “ jelas Shania dengan nada orang bule
.
“O...wajar
saja Beby tidak tahu . Apalagi kamu tidak pernah cerita .Kalau gini sama saja
kamu sudah PHP-in cowok-cowok di sekolah dong , kamu kan banyak yang suka .”Aku
bercanda dengan Shania , walaupun sebenarnya aku berkata itu untuk
mengungkapkan perasaanku .
Rasa sakit masih menjangkiti hatiku seperti heart gata
virus . Tapi dia sahabatku, aku harus cepat melupakannya. Karnanya aku
berpura-pura tidak suka dan aku pun menjadi bersikap dingin atas apa yang
pernah aku rasakan , perasaanku pada Shania. Aku pun mencoba menyapa Wota.
Sebagai sahabatkan aku hanya bisa mendukung.
“O..
ya , kita tadi belum kenalan ya ? Namaku Rifai , terserah mau panggil apa.”Aku
mencoba menyapa dan memperkenalkan diri pada Wota.
“
O ya , aku juga belum memperkanalkan diri , namaku Wota salam kenal.” Dia
tersenyum .
Kami juga saling berjabat tangan . Sebagai tanda
pertemanan . Dari yang aku lihat tentang Wota sepertinya dia orang baik-baik .
Jadi aku bisa tulus merelakan Shania untuknya . Walau tidak mudah melupakan
bunga ini , meskipun hanya teman tapi terasa sedih . Cinta tak terbalas dari
belakang .
“
Tadi kamu bilang Shania sudah PHP-in banyak cowok disekolah ya ? “
“
I ya.. , dia kan termasuk cewek populer di sekolah .”
“
Berarti kamu juga dong ?! ”Wota menatapku dengan tatapan yakin .
“
Kau ini ternyata suka bercanda juga ya .” Kami berdua tertawa , sedang Shania
tersenyum malu , tanpa berkata apa-apa .
Tak berselang lama Beby datang menghampiri kami . Tapi
dari kejauhan dia melihat kami seperti kaget .
“
Hai semua , Shan dia siapa ya ? “ Beby menunjuk Wota .
“
Dia cowok spesial yang aku katakan itu , dia pacarku .”jawab Shania.
Shania menjelaskan semuanya panjang lebar pada Beby .
Beby sedikit kaget , dan tidak menyangka . Tapi dia menatapku seperti ingin
tahu bagaimana perasaanku . Beby seperti khawatir padaku . Setelah berbincang
cukup lama , aku berpamitan dengan Wota dan Shania .
“
Shan , Beby , Wota . Aku pamit dulu ya masih ada urusan yang lain.”
“
Kamu mau pulang Fai ? , aku ikut denganmu ya . Aku juga ada urusan .” Beby
menyela .
“
Ya sudah kalau gitu , hati-hati ya .” Shania memberi salam .
“
Hati-hati ya Beby dan Fai .”Wota juga memberi salam .
Beby dan aku pulang naik motor . Beby duduk di
belakangku . Beby menanyakan perasaanku . Tapi aku hanya menjawab aku tidak
apa-apa . Aku juga sudah rela . Walau masih belum bisa melupakan perasaan ini .
Beby seperti sangat khawatir padaku . Aku hanya tersenyum . Kami pulang dengan Futari Nori no Jitensha.
###
Setelah beberapa hari , aku masih belum bisa
melupakannya . Rasanya seperti tidak nyata . Tapi ditengah perasaan kacauku ini
aku mendapat berita yang sangat mengejutkan , tapi juga membahagiakan . Aku
mendapat surat konfirmasi bahwa aku mendapat beasiswa . Untuk melanjutkan
pendidikan di Jepang . Tanpa basa-basi aku langsung menerima dan pergi ke
Jepang . Karena sangat mendadak aku tidak sempat mengucapkan selamat tinggal
pada semua sahabatku termasuk Shania , orang yang pernah aku sukai . Sebenarnya
sih, juga karna aku belum mampu untuk menemui Shania lagi , sebab aku masih
sakit hati . Tapi yang terpenting kami masih terikat dalam hubungan
persahabatan . Itu lebih penting dan lebih berharga daripada seorang kekasih . Jadi
aku hanya menemui Beby yang memang rumahnya dekat dengan tempat tinggalku .
Pagi-pagi aku sudah menyiapkan barang-barang . Dan
memasukkannya ke mobil . Aku lalu berangkat , tapi sebelumnya aku ke rumah Beby
dulu . Hanya sekedar mengucapkan sampai jumpa dan memberi tahu kepergianku .
“
Hai Beb , sedang apa? “Aku menyapa Beby yang sedang merawat tanamannya .
“
Hai Fai , pagi-pagi sudah rapi mau kemana ? ”Beby bertanya padaku .
“
Kenapa malah balik tanya ? pertanyaanku belum kamu jawab .”
“
Bisa dilihat sendirikan , aku sedang merawat tanamanku .”Jawab Beby yang sedang
membawa gunting .
“
I ya sih , sebenarnya aku kesini mau pamit .“ Aku menatap beby.
“
Pamit ?? memang mau kemana ? “ Dengan muka bertanya-tanya.
“
Jadi aku mau ke Jepang , untuk melanjutkan pendidikanku disana . Alhamdulillah
aku dapat beasiswa .” Jelasku pada Beby .
“
Ke Jepang ?! “ Beby terlihat kaget .
“
Iya ke Jepang.“
“
Kok mendadak banget sih ?“
“
Iya karena surat pemberitahuannya saja baru hari Senin sampai . Terus
berangkatnya sekarang , jadi ngak sempet ngucapin selamat tinggal ke
temen-temen.”
“
O... jadi gitu. Terus kenapa kamu ngucapin itu ke aku , kalau memang buru-buru?
“
“
Itu sih , karena kamu sahabat dekat aku . Jadi ini khususlah .”
“
Kalau kamu berpamitan denganku , artinya Shania juga dong ?!”
“
Ngak “
“
Kenapa ?..., kamu masih sakit hati ya , sama Shania atau ngak kuat lihat Shania
sama Wota ? “ Beby meledekku.
“
Dua-duanya benar sih , tapi yang jelas karena ngak mungkin ngucapin salam ke
kamu dan Shania , cause waktunya ngak cukup . “ aku sedikit menundukkan kepala.
“
Lalu kenapa kamu milih aku , bukan Shania ? “
“
Itu sih gampang , rumah kita kan memang deket . O ya udah aja ya. Nanti malah
terlambat lagi , jangan lupa salamku ke Shania dan temen-temen lainnya . “
“
Iya. Hati-hati ya .“
“
Iya . tenang aja .“
Aku berjalan meninggalkan Beby menuju mobil . Lalu
masuk dan pergi . Aku berteriak “Sayonara Beby “. Dan Beby membalasnya ,
Beby juga menangis. Tapi dia terlihat senang . Aku lalu segera menuju bandara .
Dan pergi ke Jepang , tepatnya kota Tokyo .
###
Akhirnya setelah perjalanan beberapa jam aku sampai di
Tokyo , Jepang . Di sini aku tinggal
dirumah temen aku . Suasana disini beda dengan Indonesia . Apalagi aku
baru datang , jadi masalah utama adalah soal bahasa yang paling sulit . Di sini
aku dapat suasana , teman dan sekolah baru . Aku juga sudah lupa perasaanku
dulu pada Shania , yang ada hanya perasaan sebagai seorang sahabat . Di sini
aku benar-benar harus cepat belajar bahasa Jepang . Agar bisa berkomunikasi
dengan teman-temanku disini , Ngak lucu kan Cuma bengong liat temen ngomong .
Di dekat tempat tinggalku ada sebuah taman bunga . Namanya taman bunga Fuji
Tokyo . Aku suka jalan-jalan disini karena suasananya asri dan tenang .
Suatu hari , saat aku sedang jalan-jalan di taman ini
. Aku dibuat terkejut . Aku seperti melihat Beby duduk di bawah rimbunnya bunga
Fuji yang indah . Aku menghampirinya . Juga menepuk bahunya dan menegurnya .
“
Hai , apa kamu Beby ? “
“
Heh...? “ Dia menoleh ke hadapanku .
Kami terdiam tidak ada kata-kata . Dengan tatapan kosong dia memandang . Akupun
mulai berkata.
“
Maaf kalau aku salah , mungkin kamu tidak tahu apa yang aku katakan . Gomen
nasai .” Aku berpikir dia bukan Beby dan
dia tidak tahu yang aku katakan . Dan aku pikir dia orang Jepang .
“
Rifai ya ? “
Aku di buat kaget lagi
. Jadi dia benar Beby .
“ Jadi benar kamu Beby , kenapa kamu hanya diam saja ?
“
“
Emang ngak boleh ? “
“
Ya paling ngak jawab kek , masa disapa temen sendiri ngak jawab . O ya emang
apa yang kamu lakukan di sini ? “
“
Jalan – jalanlah , emangnya apa lagi ? .“
“
Maksudnya di Tokyo , Jepang ! “
“
Belajar dong . Emang hanya kamu yang boleh dapat beasiswa . “
“
Kenapa kamu ngak bilang dari dulu ? “ Aku sedikit kesal .
“
Memangnya harus !? . Sedikit beri kejutan ngak apa-apa kan !? “
“
Dasar kamu ini . Ya udah deh karna kita udah ketemu , gimana jalan-jalan dulu ?
. Sekalian ngobrol , di sini kan aku jarang ngobrol . “
“
Ok deh . Ayo ! “
Kami ngobrol banyak hal . Sambil cari
tahu info dari masing-masing . Setelah lelah kami duduk di kursi taman , di
bawah rimbunnya bunga Fuji yang indah dan romantik .
“
Gimana soal Shania ? “
“
Sudah lah . Jangan ungkit lagi soal itu . Aku sudah lupa itu , sekarang aku
sudah ikhlas Shania bersama Wota . “
“
Ya udah , maaf deh . “
“
O ya kenapa kamu mau bantu aku dulu ? “
“
Memang ngak boleh bantu teman sendiri ? “
“
Iya sih , tentu boleh banget . “
“
Sebenarnya juga karna aku suka sama kamu sih . “ Dengan santai dan sambil
menatapku Beby berkata itu .
“
Apa......ulangi lagi ! “
“
Ngak mau !... “ Beby membalikkan wajahnya
“
Aku juga baru sadar, kalau aku juga suka sama kamu.” Aku memandang keatas ,
melihat bunga Fuji yang indah .
Beby terlihat kaget . Tapi dia tidak berkata
apa-apa , lalu dia juga memandang ke atas , melihat bunga Fuji. Kami tidak
berkata apa-apa . Kami hanya duduk ,menikmati indahnya Bunga Fuji yang gugur ,
berwarna putih bersih . Yang terbang dihembus angin sore musim gugur. Seakan
menggambarkan perasaan kami yang putih suci .
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar